Cari Blog Ini

Sabtu, 27 November 2010

Definisi, Manfaat, Jenis dan Sumber Antioksida

Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terbentuknya reaksi radikal bebas (peroksida) dalam oksidasi lipid. Untuk kehidupannya, manusia maupun hewan tergantung pada oksigen. Oksigen yang esensial berguna untuk kehidupan, bekerja melalui mekanisme reaksi berurutan di dalam sel-sel tubuh, mempunyai batasan fungsi dan kemudian dapat memberikan efek samping. Reaksi oksidasi yang lebih kompleks akan menghasilkan radikal bebas, yang apabila tidak terdapat system antioksidan, akan menghancurkan elemen vital sel-sel tubuh. Nampaknya secara praktis, semua penyakit yang menimpa manusia melibatkan oksidasi pada tingkat subseluler dari sel, apakah sebagai penyebab atau sebagai reaksi lanjutan. Selanjutnya kerusakan jaringan akan merupakan bagian atau keseluruhan gejala patologi.
Hidup dapat menimbulkan perubahan di dalam sel misalnya karena konsumsi pangan yang tidak seimbang, konsumsi lemak hewani secara berlebihan, makanan diasap atau alkohol, kurang mengkonsumsi sayuran, atau karena kontaminasi pada lingkungan (pekerja tambang, polisi lalu lintas, perokok). Beberapa macam penyakit degeneratif di mana radikal bebas (reaksi oksidasi) berperan sebagai faktor penyebabnya antara lain : penyakit ginjal, diabetes, kardiovaskuler dan kanker. Teh mengandung sejumlah besar flavonoid, termasuk katekin, epikatekin, kuersetin, epigalokatekin, epikatekin galat dan epigalokatekin galat. Katekin dan kuersetin dapat menghambat oksidasi terhadap LDL serta menjaga sel-sel limfoid terhadap efek sitotoksik dari LDL teroksidasi. Katekin dapat memperlambat oksidasi terhadap plasma darah bersama dengan antioksidan eksogen seperti α-tokoferol dan β-karoten. Minum teh dapat menghambat ekspresi dalam paru-paru. Ekstrak polifenol teh menstimulir ekspresi enzim detoksikasi dalam kultur sel hepatoma.
Di beberapa tempat di Perancis, angka kematian penduduk akibat penyakit jantung koroner rendah, padahal konsumsi asam lemak jenuh tinggi dan kadar kolesterol plasma juga tinggi dan hal ini dikenal sebagai ”French paradox”. Tingginya konsumsi anggur (wine) merah ditemukan berkorelasi dengan ”French paradox” tersebut. Anggur (wine) merah mengandung banyak senyawa fenolik seperti p-koumarat, sinnamat, kaffeat, ferulat, asam vanilat yang dapat menghambat oksidasi terhadap LDL.
Jahe (Zingiber officinale, Roscoe) merupakan salah satu rempah yang umum digunakan untuk keperluan rumah tangga dan secara universal diketahui juga dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Antioksidan utama yang terkandung dalam jahe adalah gingerol, shogaol dan gingeron. Ekstrak jahe mempunyai sifat antioksidan, karena dapat ”menangkap” anion superoksida dan radikal hidroksil. Hasil percobaan menggunakan mikrosom hati tikus menunjukkan bahwa gingerol yang diisolasi dari rimpang jahe pada konsentrasi tinggi dapat menghambat pembentukan kompleks askorbat-besi (ferro) yang dapat menginduksi peroksidasi lipid. Demikian juga gingerol dari jahe dapat menghambat fungsi platelet karena dapat menghambat pembentukan tromboksan dan dapat menghambat terjadinya peradangan (inflamasi). Selain itu, ekstrak jahe dapat pula menghambat biosintesis kolesterol dalam hati.
Banyak bukti yang mendukung terdapatnya efek protektif dari konsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah banyak terhadap risiko timbulnya kanker dan penyakit akibat penuaan lainnya. Konsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah tinggi, telah terbukti dapat mencegah timbulnya osteoporosis dengan cara menjaga densitas tulang tetap baik, menurunkan risiko timbulnya penyakit kardio-vaskuler, serta mencegah kanker prostat dan kanker paru-paru.
         Antioksidan dibagi dalam dua golongan besar yaitu yang larut dalam air dan larut dalam lemak. Setiap golongan dibagi lagi dalam grup yang lebih kecil. Sebagai contoh adalah antioksidan dari golongan vitamin, yang paling terkenal adalah Vitamin C dan Vitamin E. Vitamin C banyak kita peroleh pada buah-buahan sedangkan vitamin E banyak diperoleh dari minyak nabati. Antioksidan dari golongan Enzim seperti golongan enzim Superoksida Dismutse (SODs), Katalase, dan Peroksidase. Antioksidan golongan Karotenoid seperti likopen dan Karoten yang banyak terdapat pada buah dan sayuran. Golongan antioksidan lain yang terkenal adalah antioksidan dari senyawa polifenol dan yang paling banyak diteliti adalah dari golongan flavonoid yang terdiri dari flavonols, flavones, catechins, flavanones, anthocyanidins, dan isoflavonoids. Sumber senyawa polifenol adalah dari teh, kopi, buah-buahan, minyak zaitun, cinnamon, dan sebagainya. Contohnya yang terkenal adalah Resveratrol yang ditemukan pada buah anggur, Epigalokatekingalat adalah contoh senyawa polifenol yang terdapat pada teh hijau, theaflavin pada teh hitam dan sebagainya. 
Berdasarkan sumber perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami merupakan antioksidan hasil ekstraksi bahan alami dan antioksidan buatan (sintetik) merupakan antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar